MEDIAXI de news, Paris - Dulu banyak orang mengira Mark Zuckerberg gila ketika ia menolak tawaran akuisisi Yahoo atas situs jejaring sosial buatannya Facebook dengan harga US$ 1 miliar. Tapi nyatanya, walau tawaran sudah dilipatgandakan, Mark tetap menolak.
Pada 2007 lalu Microsoft memberikan tawaran akuisisi US$ 15 miliar atau sekitar Rp 135 triliun, tapi tetap ditolak. Informasi ini terungkap pada konferensi pers pada konferensi web di Paris dengan judul "How to get acquired".
Senior Direktur Strategi dan Akuisisi Microsoft, Fritz Lanman, menegaskan bahwa Microsoft sudah berusaha untuk mengakuisi Facebook. "Ya kami mencoba untuk akuisisi, Facebook memiliki banyak kesamaan," kata dia.
Maka CEO Microsoft Steve Ballmer mendekati Mark Zuckerberg dan menawarkan US$ 15 miliar. Zuckerberg dilaporkan membalas Ballmer dengan mengatakan, "Mengapa bukan kami yang membeli perusahaan anda sebesar US$ 15 miliar?"
Usai penolakan tersebut, Microsoft membuat investasi US$ 240 juta (Rp 2,16 triliun) ke Facebook untuk kemitraan pencarian seperti yang ada sekarang.
Walau ada kerja sama dengan Microsoft, Zuckerberg menolak menjual situs jejaring sosial terbesar itu. "Saya tidak ingin menjual perusahaan, kecuali jika saya masih bisa terus mengontrolnya," kata dia.
Selasa, 14 Desember 2010
Kamis, 09 Desember 2010
KURANG DARI 2 BULAN SAYA BISA MENDAPATKAN RP.11.800.000,-
Saya salut dengan system yang diberikan oleh www.sms.pemburudolar.org. Saya termasuk gaptek soal internet, apalagi soal website. Namun dengan system yang teramat mudah tersebut mampu memberikan penghasilan tambahan buat saya dalam waktu singkat. Saya hanya tinggal memasukan data-data saya termasuk nomor rekening saya, dan system tersebut benar-benar bekerja untuk saya. Hebat...rekening saya terus terisi rupiah setiap harinya. Dan kurang dari 2 bulan saya bisa mendapatkan Rp.11.800.000.
Minggu, 14 November 2010
Gereja Katholik Cari Pengusir Setan
Dicari: beberapa pria baik untuk mengusir setan! Uskup Katholik Roma AS, yang kebanjiran permintaan untuk mengirim pengusir hantu menyelenggarakan lokakarya pelatihan khusus di Baltimore pada akhir pekan.
Tujuan lokakarya tersebut ialah untuk mengajarkan para tokoh agama upacara tertentu, demikian laporan Catholic News Service.
Gereja itu telah menugaskan sebanyak 56 uskup dan 66 tokoh agama untuk mengikuti lokakarya dua-hari yang dimulai Jumat (12/11), dengan tujuan menambah jumlah kelompok pengusir hantu Amerika yang cuma berjumlah lima atau enam yang terdaftar di buku gereja tersebut saat ini.
"Ada sekelompok kecil tokoh agama yang mengatakan mereka mendapat permintaan dari seluruh wilayah AS," kata Uskup Thomas Paprocki dari Springfield, Illionis, sebagaimana dikutip.
"Sebenarnya, masing-masing daerah keuskupan mesti memiliki pengusir hantunya sendiri," ia menambahkan.
Paprocki tak mengatakan mengapa ada peningkatan permintaan upacara pengusiran hantu, yang ia katakan jarang dilakukan.
Upacara pengusiran hantu, yang dianggap serius oleh Gereja Katholik, menjadi pokok film horor Hollywood --yang paling menonjol adalah film "The Exorcist" 1973-- dan dianggap oleh banyak orang sebagai takhayul yang memberi rasa deg-degan bagi perayaan seperti Halloween.
Peraturan Gereja Katholik menetapkan hanya pastor terlatih saja yang dapat melaksanakan upacara tersebut --dan hanya dengan izin dari uskup.
Sebagian tanda seseorang mungkin berada di bawah pengaruh setan meliputi mencakar, memotong, menggigiti kulit dan memiliki kekuatan di luar kondisi lumrah.
Tujuan lokakarya tersebut ialah untuk mengajarkan para tokoh agama upacara tertentu, demikian laporan Catholic News Service.
Gereja itu telah menugaskan sebanyak 56 uskup dan 66 tokoh agama untuk mengikuti lokakarya dua-hari yang dimulai Jumat (12/11), dengan tujuan menambah jumlah kelompok pengusir hantu Amerika yang cuma berjumlah lima atau enam yang terdaftar di buku gereja tersebut saat ini.
"Ada sekelompok kecil tokoh agama yang mengatakan mereka mendapat permintaan dari seluruh wilayah AS," kata Uskup Thomas Paprocki dari Springfield, Illionis, sebagaimana dikutip.
"Sebenarnya, masing-masing daerah keuskupan mesti memiliki pengusir hantunya sendiri," ia menambahkan.
Paprocki tak mengatakan mengapa ada peningkatan permintaan upacara pengusiran hantu, yang ia katakan jarang dilakukan.
Upacara pengusiran hantu, yang dianggap serius oleh Gereja Katholik, menjadi pokok film horor Hollywood --yang paling menonjol adalah film "The Exorcist" 1973-- dan dianggap oleh banyak orang sebagai takhayul yang memberi rasa deg-degan bagi perayaan seperti Halloween.
Peraturan Gereja Katholik menetapkan hanya pastor terlatih saja yang dapat melaksanakan upacara tersebut --dan hanya dengan izin dari uskup.
Sebagian tanda seseorang mungkin berada di bawah pengaruh setan meliputi mencakar, memotong, menggigiti kulit dan memiliki kekuatan di luar kondisi lumrah.
BH Selamat Datang Untuk Ramaikan Pariwisata Jepang
Sebuah produsen pakaian dalam Jepang telah menemukan cara yang "intim" untuk menyambut wisatawan dengan sebuah "BH Selamat Datang ke Jepang" lengkap dengan kata sambutan dalam tiga bahasa.
Penyangga payudara berwarna biru buatan "Triumph" itu sekaligus bertujuan untuk mempromosikan pariwisata Jepang dan dilengkapi sebuah bingkai untuk gambar yang merupakan objek tujuan utama para wisatawan misalnya Gunung Fuji.
Pakaian dalam itu juga dilengkapi dengan tali penyangga yang berisikan sebuah peta Jepang yang bisa digulung.
Tombol yang terletak di tengah pakaian dalam itu dapat ditekan dan memainkan pesan "selamat datang ke Jepang" dalam bahasa Inggris, Korea, ataupun Mandarin.
"Sebuah terminal internasional di bandara baru saja dibuka di Tokyo dan sejumlah turis asing yang berkunjung ke Jepang telah meningkat dalam beberapa waktu terakhir," kata juru bicara Triumph Yoshiko Masuda.
"Kami meluncurkan "BH" itu dengan harapan dapat mambantu peningkatan di sektor pariwisata dan ekonomi di Jepang," katanya.
BH unik itu dikenalkan pada Rabu hanya beberapa saat sebelum pertemuan 20 pemimpin Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) mendarat di Jepang dan merupakan sebuah konsep desain yang terbaru dari Triumph, namun belum dipasarkan saat ini.
Sebelumnya telah ada "BH" yang bertenaga surya dan "BH" untuk menanam beras, yang dirancang dengan dua pot tanaman, tanah, dan bibitnya.
Penyangga payudara berwarna biru buatan "Triumph" itu sekaligus bertujuan untuk mempromosikan pariwisata Jepang dan dilengkapi sebuah bingkai untuk gambar yang merupakan objek tujuan utama para wisatawan misalnya Gunung Fuji.
Pakaian dalam itu juga dilengkapi dengan tali penyangga yang berisikan sebuah peta Jepang yang bisa digulung.
Tombol yang terletak di tengah pakaian dalam itu dapat ditekan dan memainkan pesan "selamat datang ke Jepang" dalam bahasa Inggris, Korea, ataupun Mandarin.
"Sebuah terminal internasional di bandara baru saja dibuka di Tokyo dan sejumlah turis asing yang berkunjung ke Jepang telah meningkat dalam beberapa waktu terakhir," kata juru bicara Triumph Yoshiko Masuda.
"Kami meluncurkan "BH" itu dengan harapan dapat mambantu peningkatan di sektor pariwisata dan ekonomi di Jepang," katanya.
BH unik itu dikenalkan pada Rabu hanya beberapa saat sebelum pertemuan 20 pemimpin Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) mendarat di Jepang dan merupakan sebuah konsep desain yang terbaru dari Triumph, namun belum dipasarkan saat ini.
Sebelumnya telah ada "BH" yang bertenaga surya dan "BH" untuk menanam beras, yang dirancang dengan dua pot tanaman, tanah, dan bibitnya.
Kamis, 28 Oktober 2010
Sosok Gaib Sebelum Letusan Merapi
Sebuah sosok misterius muncul beberapa saat sebelum Merapi memuntahkan isi perutnya, Selasa (26/10/2010) lalu. Ponimin --orang yang diminta GKR Hemas menjadi juru kunci Merapi menggantikan Mbah Maridjan-- dan istrinya sedang duduk di ruang tamu rumahnya yang terletak di Dusun Kinahrejo atau kurang lebih 100 meter dari rumah Mbah Maridjan.
Ponimin, 50-an tahun, memegang gepokan uang sebesar Rp 25 juta. Dari jumlah itu, Rp 15 juta diberikan isterinya untuk membayar hutang bisnis kayu yang ditekuninya selama ini. Sedangkan sisanya, Rp 10 juta baru saja akan dimasukkan ke tas ketika suara gemuruh tedengar dari Merapi.
Ponimin dan istrinya bangkit dari duduknya. Bukan untuk mengungsi. Ponimin bergegas menuju kebun untuk mengambil daun awar-awar dan dadap serep. Dua daun itu dipercaya bisa digunakan untuk tolak bala. Sedangkan istrinya, Yati, keluar rumah membaca ayat suci al Qur’an.
Saat itulah, Yati berkisah, dirinya dikejutkan kemunculan sosok misterius. "Tiba-tiba ada sosok tua berpakaian Jawa berdiri di depan saya. Orang itu mengatakan akan mengobrak-abrik keraton Yogya,” cerita Yati kepada GKR Hemas yang menemuinya di rumah pengungsiannya di Dusun Ngenthak, Kelurahan Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Kamis (28/10) siang.
Dengan sedikit gemetaran Yati pun mencegah keinginan sosok orang tua gaib itu. "Ojo (jangan),” kata Yati.
Sosok orang tua dengan api menyala-nyala di belakangnya itu kemudian menghilang. Yati pun masuk ke dalam rumah karena dari atas Gunung Merapi ia melihat ada api yang meluncur ke bawah. Pun Ponimin. Keduanya pun berlindung di dalam rumahnya bersama anak-anaknya. Mereka bersembunyi di dalam kamar.
Hawa panas tiba-tiba menerjang disertai angin kencang dan debu. Di dalam rumah, keluarga ini masuk ke kamar dan berlindung di balik rukuh (mukena) milik Yati.
“Kami selamat, meski api berkobar-kobar di sekeliling kami. Atap rumah beterbangan. Kaca-kaca jendela pecah,” cerita Yati.
Setelah awan panas reda, mereka bergerak ke luar rumah. Namun tanah yang diinjak terasa panas. Mereka berhasil naik mobil di halaman rumah yang selamat dari amukan awan panas. Namun baru berjalan beberapa meter, ban mobil pecah karena meleleh. Mereka kembali masuk rumah.
Di dalam rumah mereka mengumpulkan tujuh bantal dan satu sajadah. Benda-benda itulah yang kemudian dijadikan “jembatan” untuk keluar dari rumah, menuju tempat aman.
Agak jauh dari rumah, mereka ditolong Tris, tetangganya yang juga selamat dan kemudian dilarikan ke RS Panti Nugroho di Pakem. Rukuh yang menyelamatkan nyawa Ponimin dan keluarganya itu kini disimpan. “Sudah ada yang nawar Rp 40 juta. Namun tidak saya kasih,” kata Yati.
Ponimin dan keluarga memilih kini mengungsi di rumah dokter Anna Ratih Wardhani di Dusun Ngenthak, Kelurahan Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman hingga saat ini. Selama mengungsi, dokter Anna merawat luka bakar di telapak kaki Ponimin. Akibat kedua telapak kakinya yang melepuh, Ponimin hingga saat ini hanya bisa duduk dan berbaring di kasur.
Di pengungsian ini, Yati masih bertanya-tanya, siapa gerangan sosok orang tua misterius yang muncul sebelum Merapi mengamuk itu.
Ponimin, 50-an tahun, memegang gepokan uang sebesar Rp 25 juta. Dari jumlah itu, Rp 15 juta diberikan isterinya untuk membayar hutang bisnis kayu yang ditekuninya selama ini. Sedangkan sisanya, Rp 10 juta baru saja akan dimasukkan ke tas ketika suara gemuruh tedengar dari Merapi.
Ponimin dan istrinya bangkit dari duduknya. Bukan untuk mengungsi. Ponimin bergegas menuju kebun untuk mengambil daun awar-awar dan dadap serep. Dua daun itu dipercaya bisa digunakan untuk tolak bala. Sedangkan istrinya, Yati, keluar rumah membaca ayat suci al Qur’an.
Saat itulah, Yati berkisah, dirinya dikejutkan kemunculan sosok misterius. "Tiba-tiba ada sosok tua berpakaian Jawa berdiri di depan saya. Orang itu mengatakan akan mengobrak-abrik keraton Yogya,” cerita Yati kepada GKR Hemas yang menemuinya di rumah pengungsiannya di Dusun Ngenthak, Kelurahan Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Kamis (28/10) siang.
Dengan sedikit gemetaran Yati pun mencegah keinginan sosok orang tua gaib itu. "Ojo (jangan),” kata Yati.
Sosok orang tua dengan api menyala-nyala di belakangnya itu kemudian menghilang. Yati pun masuk ke dalam rumah karena dari atas Gunung Merapi ia melihat ada api yang meluncur ke bawah. Pun Ponimin. Keduanya pun berlindung di dalam rumahnya bersama anak-anaknya. Mereka bersembunyi di dalam kamar.
Hawa panas tiba-tiba menerjang disertai angin kencang dan debu. Di dalam rumah, keluarga ini masuk ke kamar dan berlindung di balik rukuh (mukena) milik Yati.
“Kami selamat, meski api berkobar-kobar di sekeliling kami. Atap rumah beterbangan. Kaca-kaca jendela pecah,” cerita Yati.
Setelah awan panas reda, mereka bergerak ke luar rumah. Namun tanah yang diinjak terasa panas. Mereka berhasil naik mobil di halaman rumah yang selamat dari amukan awan panas. Namun baru berjalan beberapa meter, ban mobil pecah karena meleleh. Mereka kembali masuk rumah.
Di dalam rumah mereka mengumpulkan tujuh bantal dan satu sajadah. Benda-benda itulah yang kemudian dijadikan “jembatan” untuk keluar dari rumah, menuju tempat aman.
Agak jauh dari rumah, mereka ditolong Tris, tetangganya yang juga selamat dan kemudian dilarikan ke RS Panti Nugroho di Pakem. Rukuh yang menyelamatkan nyawa Ponimin dan keluarganya itu kini disimpan. “Sudah ada yang nawar Rp 40 juta. Namun tidak saya kasih,” kata Yati.
Ponimin dan keluarga memilih kini mengungsi di rumah dokter Anna Ratih Wardhani di Dusun Ngenthak, Kelurahan Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman hingga saat ini. Selama mengungsi, dokter Anna merawat luka bakar di telapak kaki Ponimin. Akibat kedua telapak kakinya yang melepuh, Ponimin hingga saat ini hanya bisa duduk dan berbaring di kasur.
Di pengungsian ini, Yati masih bertanya-tanya, siapa gerangan sosok orang tua misterius yang muncul sebelum Merapi mengamuk itu.
Langganan:
Postingan (Atom)